Senin, 03 Maret 2014

Revisi Tugas II ( SIG APLIKASI III GEOPROCESSING )

TUGAS
SIG APLIKASI III
“ LAPORAN “
Dosen Pembina : Ferryati Masitoh,S.Si,M.Si




Oleh :
Nama : Elfridus M.L Ama Helan
NPM : 110401050096
Kelas : C 2011




UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
GEOGRAFI



FEBRUARI 2014









1.1  Latar Belakang
Peta adalah gambaran konvensional dari kenampakan muka bumi yang diperkecil seperti kenampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar.Peta terdiri dari berbagai macam jenis, salah satunya adalah peta tematik yang menyajikan tema tertentu dan untuk tujuan tertentu sehingga dapat memberikan informasi dari suatu wilayah.
Pemetaan suatu wilayah sangat penting dilakukan, Pemetaan wilayah bertujuan untuk menentukan rupa wilayah yang akan digunakan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan. Penentuan wilayah meliputi luas areal inti dan penyangga, mengetahui ekosistem (keragaman tanaman dan biota).Pembuatan peta didahului dengan survey ke wilayah pemetaan.Hasil pemetaan berupa peta transek yang merupakan sketsa mencakup identifikasi wilayah dan tata letak tanaman sasaran dan tanaman lainnya. Sebelum melakukan pemetaan area ditentukan dulu area mana yang akan dijadikan tempat (site) perlakuan dengan beberapa pertimbangan, diantaranya: rupa bumi, vegetasi, kepemilikan lahan, petani/ kelompok tani dan faktor lain yang dapat mendukung/menghambat pelaksanaan kegiatan.
Untuk memudahkan kegiatan pemetaan wilayah salah satunya dengan menggunakan perangkat computer yaitu SIG (Sistem Informasi Geografis), SIG merupakan system berbasis computer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis.System informasi geografis dibuat untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis obyek atau fenomena dimana lokasi geografis menjadi karakteristik atau kritik penting untuk kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi.
SIG tidak hanya dapat digunakan untuk menghasilkan peta secara otomatis , tetapi SIG mempunyai peranan khusus dalam integrasi dan analisis spasial dari data multisumber , misalnya data populasi, topografi, hidrologi, iklim, vegetasi, jaringan transportasi, prasarana umum. SIG meyediakan metode alternative untuk masukkan data, misalnya dengan keyboard untuk data atribut non spasial dan spasial, alat penempatan manual (misalnya digitizer dan mouse), alat otomatis (misalnya dengan scaning), atau import file data ( konservasi langsung dari suatu sumber digital).

1.2  Tujuan
1.2.1        Mahasiswa dapat mengoperasikan software Arcview dan mampu mengenal menu yang terkait di dalamnya termasuk geoprocessing.
1.2.2        Mahasiswa dapat melakukan proses digitasi dengan menggunakan geoprocessing di software arcview.


1.3 Dasar Teori
SIG adalah sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasiinformasi geografi. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan fenomena dimana lokasi geografi merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian SIG, merupakan system komputer yang memiliki empat kemampuan berikut dalam menangani data yang bereferensi geografi : (a) masukan, (b) manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan data), (c) analisis dan manipulasi data, (d) keluaran. (Aronoff, 1989 dalam Prahasta,2001).
Menurut Burrough (1986SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia.
Menurut Murai (1999)SIG sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.




1.4 Metodologi
1.4.1  Alat dan bahan
Ø  Perangkat Keras ( Hardware )
Laptop dengan spesifikasi intel core2 duo, 2GB RAM, Hardisk 320 GB.
Ø  Perangkat Lunak ( Software )
Arc View 3.3
Ø  Data
Peta wilayah DKI Jakarta yang sudah terdigitasi dan lengkap dengan atribut berupa 1.) landuse 2.) Pasar Minggu 3.) Mapang Pancoran 

1.5  Langkah Kerja
1.5.1        Mengaktifkan Geoprocessing
Ø  Buka arcview dan setelah arcview terbuka pilih menu File – Extensions. 
Ø  Setelah muncul menu extensions lalu beri tanda √ pada kotak dialog Geoprocessing.
Ø  Lalu tekan tombol OK.

GAMBAR : contoh tampilan Kotak dialog “ extensions “ dan Geoprocessing

1.5.2        Operasi Dissolve
  1.  buka menu View lalu pilih Geoprocessing Wizard.
  2. Pilih Dissolve feature based on attribute
  3. Pilih Next
  4. Pilih tema yang hendak di dissolve

  5. Pilih landuse.shp
  6. Simpan tema hasil dissolve kita 
  7. Klik Next.
  8. klik finish 

1.5.3 Operasi merge

  1. Buka menu View pilih Geoprocessing Wizard.
  2. PilihMerge themes together 
  3. Klik Next


4. Lalu pilih pasar minggu.shp dan mampang pancoran.shp
5. Simpan tema hasil merge kita di tempat yang kita inginkan
7. Klik Finish


1.5.4 Operasi Clip
1. Buka menu View Pilih Geoprocessing Wizard.
2. Pilih Clip theme based on another
3. Pilih Next 

4. Pilih input tema yang hendak kita clip yaitu landuse.
5. Pilih select a polygon overlay tema lalu pilih dan ganti menjadi mampang pancoran.shp .
6. Simpan tema hasil clip kita di tempat yang kita inginkan.
7. Pilih Finish 


1.5.5 Operasi Intersect
1. Buka menu View pilih Geoprocessing Wizard. 
2. Pilih Intersect two themes.
3. Pilih Next  

4. Pilih input tema yang akan di intersect yaitu landuse. shp.
5. Pilih select a overlay tema yaitu mampang pancoran.shp.
6. Simpan tema hasil intersect di tempat yang kita inginkan.
7. Pilih Finish 

1.5.6 Operasi Union
1. Buka menu View pilih Geoprocessing Wizard.
2. Pilih Union two themes
3. Pilih Next  

4. Pilih input tema yang akan di union yaitu landuse.shp .
5. Pilih select a overlay theme to union pilih administrasi.shp.
6. Simpan tema hasil union di tempat yang kita inginkan.
7. Pilih Finish  



1.6 Hasil
Dissolve : Pada Landuse.shp 
theme sebelum di disolve
atribut sebelum di disolve

theme sesudah di disolve
atribut sesudah di disolve

Hasil Merge: antara mampang_pancoran.shp dan psrmgg.shp dan buat layer baru bernama administrasi.shp

theme sebelum di merge

atribut sebelum di merge


theme sesudah di merge

atribut sesudah di merge


Hasil Clip: antara landuse dengan mampang_pancoran.shp

theme sebelum di clip
atribut sebelum di clip

theme sesudah di clip
atribut sesudah di clip



Intersect: antara landuse dengan mampang_pancoran.shp

theme sebelum di intersect
atribut sebelum di intersect
theme sesudah di intersect
atribut sesudah di intersect

Hasil Union: landuse dengan administrasi.shp
theme sebelum di union
atribut sebelum di union
theme sesudah di union
atribut sesudah di union

1.7 Pembahasan 
Geografi Jakarta 
Jakarta berlokasi di sebelah utara pulau jawa, di muara Ciliwung, Teluk jakarta. Jakarta terletak di dataran rendah pada ketinggian rata-rata 8 meter dpl. Hal ini mengakibatkan Jakarta sering dilanda banjir. Sebelah selatan Jakarta merupakan daerah pegunungan dengan curah hujan tinggi. Jakarta dilewati oleh 13 sungai yang semuanya bermuara ke Teluk jakarta. Sungai yang terpenting ialah Ciliwung, yang membelah kota menjadi dua. Sebelah timur dan selatan Jakarta berbatasan dengan provinsi Jawa Barat dan di sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Banten.
Kepulauan Seribu merupakan kabupaten administratif yang terletak di Teluk Jakarta. Sekitar 105 pulau terletak sejauh 45 km (28 mil) sebelah utara kota.



Geoprocessing adalah kumpulan  fungsi fungsi yang terhubung dengan sistem arcview dan  melakukan operasi  dengan didasarkan dari lokasi geografis layer-layer input, geoprocessing ada 6 fungsi yakni Dissolve, Merge, Clip, Intersect, Union, dan Assign Data. Fungsi-fungsi geoprocessing ini sering juga digunakan sebagai pelengkap dari fungsi Buffer, oleh sebab itu dalam contoh yang akan ditampilkan nantinya akan banyak berkaitan dengan geoprocessing. Pengaktifan ekstension geoprocessing akan mengaktifkan geoprocessing wizard pada menu view. Pengaktifan geoprocesing wizard sekaligus akan menampilkan dialog box geoprocessing yang terdiri dari 6 fungsi seperti Disolve, Merge, clip, intersect, union, dan assign.

Disolve Features Based on Atribute Fungsi pertama yang terdapat pada fungisi geoprocessing wizard dalam geoprocessing dialog box adalah fungsidissolve, dimana fungsi dissolve disini  akan menggabungkan object-object dalam sebuah layer atau theme  yang  mempunyai  karakteristik maupun nilai dan isi field tertentu yang sama.. Disini kita akan membuat suatu dissolve dari peta propinsi Riau  yang telah terbagi dalam kecamatan dan akan kita dissolve dan akan menampilkan batas kecamatan dari sebuah kabupaten, disini yang terpenting adalah theme mana akan di dissolve dan atribut mana  yang dijadikan acuannya

Merge Theme Together Pada fungsi Merge iniadalah menggabungkan beberapa theme shp dalam satu file shp dengan mengambil susunan table dari salah satu peta yang digabungkan. Fungsi ini sangat penting sebab sangat meudahkan pengguna untuk menggabungkan beberapa theme shp menjadi satu kesatuan tanpa harus add file pada setiap sesi pembuka dan memanggil file yang memang terdiri dari banyak sheet sheet. Yang paling penting nama theme yang akan digabungkan mempunyai karakteristik sama (polygon) Pada pelaksanaan merge shp file terutama polygon, sebaiknya lakukan  merge 2 file dahulu yang di merge kemudian add file lain nya dan merge lagi dengan theme shp hasil merge yang pertama, sebab banyak kasus yang menyebutkan sering terjadi kegagalan dalam me merge file 3 sekaligus.

Clip One Theme Based  Another Clip disini digunakan untuk memotong atau memisahkan peta berdasarkan object yang di clip, terhadap object yang lebih besar, intinya fungsi clip disini adalah menampilkan fokus object terhadap peta dasar yang besar, misalkan ingin menampilkan peta jalan atau sungai saja dalam suatu wilayah kabupaten atau propinsi atau kabupaten  sedangkan jalan atau sungai tersebut adalah sebuah obyek yang besar dalam suatu propinsi atau sebuah negara

Intersect: Proses ini pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan clipping tetapi pada intersect, theme baru merupakan data spasial irisan kedua theme yang menjadi masukannya dengan theme overlay sebagai batas intersect-nya.
Union: Proses ini akan menghasilkan theme baru dengan mengkombinasikan dua theme. Output theme yang dihasilkan merupakan gabungan dari kedua features, berikut atribut datanya.

DAFTAR PUSTAKA
ESRI. Arc View 3.3. USA Malczweski, J., 1999. GIS and Multicriteria Decition Analysis.
id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta/google/ di akses tanggal 23 februari 2014